Reportase Bengkulu .com Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman terus mendorong dan mendorong dilaksanakannya program Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemantauan tersebut dilakukan Amran ketika menghadiri pertemuan internasional G20 di Brazil.
Amran menegaskan, perlunya pemaksimalan penggunaan pompa dan optimalisasi lahan (oplah) untuk meningkatkan luas tambah tanam (LTT). Ia mengingatkan bahwa pencapaian LTT harus diperkuat agar tujuan swasembada pangan dapat tercapai.
“Tolong maksimalkan pompa dan oplah, karena pencapaian LTT perlu ditingkatkan target hariannya dan mohon fokus tingkatkan LTT,” tegasnya.
Selain itu, Amran juga terus mengedepankan dua hal penting selama masa kepemimpinannya, yakni memajukan kepentingan pangan Indonesia di forum internasional dan memastikan program pertanian dalam negeri berjalan dengan optimal.
Salah satu program Andalan Kementan yang telah terbukti memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas lahan, yakni program pompanisasi. Per 13 September 2024, realisasi luas tanam PAT mencapai 1.338.888 hektar atau 74,90%, dengan kontribusi pompanisasi mencapai 1.048.930 hektar atau 91,99%.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk mendukung upaya luar biasa ini, agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ujar Amran.
Produksi Beras Meningkat
Kementan pun mencatat bahwa produksi beras nasional terkonfirmasi mengalami kenaikan. Berdasarkan data Kerangka Sampling Area (KSA), di mana proyeksi beras akan bertambah di Bulan Agustus 2,84 juta ton, September 2,87 juta ton, dan Oktober 2,59 juta ton.
Jika dibandingkan dengan angka produksi di bulan yang sama pada tahun sebelumnya, selisihnya cukup signifikan yakni sebesar 356.329 ton pada bulan September dan 396.604 ton pada bulan Oktober. Selain itu, produksi padi berdasarkan data BPS pada periode Juni dan Juli 2024 mengalami surplus hingga 700 ribu ton.