Reportase Bengkulu.com, Bengkulu – Kamis (27/3/2025) menjadi momentum penting bagi Bengkulu Utara. Bupati Arie Septia Adinata bertatap muka langsung dengan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dalam sebuah audiensi yang bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah pembicaraan strategis yang akan menentukan masa depan infrastruktur daerah, sebuah langkah besar menuju perubahan nyata.
Di ruang pertemuan, suasana penuh keakraban menyelimuti perbincangan awal. Gubernur Helmi Hasan didampingi Wakil Gubernur Mian, Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Kepala Bappeda Provinsi, serta Kepala BPKAD Provinsi. Namun, di balik senyum dan jabat tangan, ada urgensi yang tak bisa diabaikan: infrastruktur Bengkulu Utara yang membutuhkan perhatian serius.
Bupati Arie tidak berbasa-basi. Ia datang dengan agenda yang jelas—menyoroti kondisi jalan dan sistem irigasi yang sudah lama menjadi keluhan masyarakat. Baginya, infrastruktur bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga jantung dari pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
“Kami menyampaikan beberapa hal terkait perbaikan jalan yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat. Alhamdulillah, Pak Gubernur menyambut baik usulan ini,” ujar Arie dengan optimisme yang kuat.
Namun, ini bukan sekadar mengajukan permohonan. Arie menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan terletak pada sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi. Ia mendorong kolaborasi erat agar perbaikan konektivitas jalan serta sistem irigasi yang vital bagi sektor pertanian dapat segera direalisasikan.
Sebagai pemimpin yang berorientasi pada kepentingan rakyat, Arie dan Wakil Bupati Sumarno yakin bahwa visi pembangunan Bengkulu Utara sejalan dengan program prioritas pemerintah provinsi.
“Dengan slogan ‘Bantu Rakyat’, Pak Gubernur berkomitmen untuk bersama-sama menangani pembangunan infrastruktur di Bengkulu Utara secara bertahap,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Helmi Hasan memberikan kepastian. Pembangunan infrastruktur di Bengkulu Utara bukan sekadar janji, melainkan agenda yang telah masuk dalam rencana kerja Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Kami telah menyiapkan anggaran minimal Rp600 miliar setiap tahunnya untuk mewujudkan ini. Mudah-mudahan dalam tiga tahun ke depan akan tuntas,” ujar Helmi dengan penuh keyakinan.
Pernyataan ini menjadi angin segar bagi masyarakat Bengkulu Utara yang selama ini mendambakan akses jalan yang lebih baik serta sistem irigasi yang lebih optimal. Dengan adanya komitmen anggaran yang jelas, harapan akan Bengkulu Utara yang lebih maju kini semakin nyata.
Audiensi ini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan tonggak sejarah menuju transformasi besar. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah kabupaten dan provinsi, pembangunan infrastruktur bukan lagi impian yang menggantung—melainkan sebuah kepastian yang hanya tinggal menunggu waktu untuk diwujudkan.