ReportaseBengkulu.com — Kantor desa sejatinya menjadi jantung dari roda pemerintahan di tingkat desa. Di sinilah pusat pelayanan masyarakat, tempat bergulirnya program pemberdayaan, hingga perencanaan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan warga. Namun ironisnya, fungsi vital itu justru terabaikan di Desa Selolong, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara.
Lagi-lagi, kantor desa ditemukan tutup di saat jam kerja. Bukan sekali ini saja. Kantor yang seharusnya menjadi tempat pertama warga mengadu dan mengurus administrasi, justru sering kali terlihat lengang dan tertutup rapat. Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
“Hampir setiap kali warga hendak mengurus sesuatu, selalu saja terkendala karena kantor desa jarang buka ” ungkapnya kepada tim ReportaseBengkulu.com.
Demi menelusuri kebenaran keluhan warga, tim kami langsung turun ke lapangan pada hari Senin, 14 April 2025, tepat pukul 14.11 WIB. Hasilnya? Kantor Desa Selolong benar-benar tertutup rapat. Tidak ada seorang pun petugas yang berjaga. Pintu kantor terkunci. Bahkan, papan informasi APBDes tahun 2024 yang seharusnya terpampang untuk konsumsi publik, tak terlihat di tempatnya.
Tak berhenti di situ, tim kami mencoba menghubungi Kepala Desa Selolong melalui sambungan telepon seluler. Suara dering terdengar, namun tidak ada jawaban. Hingga laporan ini diturunkan, upaya konfirmasi masih belum membuahkan hasil.
Kondisi ini tentu memantik keprihatinan. Pelayanan publik yang seharusnya menjadi prioritas utama, justru terabaikan. Kepada pemerintah dan instansi terkait, kami menyerukan agar dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini. Kepala desa diminta agar mematuhi aturan jam kerja dan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab demi kepentingan dan kenyamanan masyarakat desa.
“Pelayanan kepada masyarakat adalah amanah. Jangan abaikan itu,” ujar sumber kami menutup perbincangan.